Friday, December 24, 2010

pemimpin perang salib

Apakah anda tahu perihal perang salib?
Pada masa tersebut terlihat dua orang pemimpin termashur dari sisi yang berlawanan.
Saladin sebagai pemimpin kaum muslimin. Dan Raja Richard sebagai salah seorang pemimpin kaum nasrani.

Dan tahukah anda kalau raja Richard dari Inggris tidak bisa berbahasa Inggris?
Ataukah anda tahu kalau raja Richard dan sultan Saladin sering makan malam bersama dijeda pertempurannya? Seperti layaknya perang-perang yang lain, maka perang salib banyak sekali menyimpan cerita atau fakta unik dibaliknya.



1. Richard the Lion heart, yang terkenal sebagai Raja Inggris, dan konyolnya beliau tidak bisa bahasa inggris. Karena sejak kecil dia selalu berada di Prancis. Dia cuma menumpang lahir di Inggris. Bahkan konon, beliau lebih mahir bahasa Arab daripada bahasa Inggris.


(sekadar gambar hiasan)
2. Saking tidak percayanya dengan motivasi rekannya sesama ekspedisi perang salib, Raja Richard pernah mengatakan : “Saya lebih rela Yerusalem dipimpin oleh seorang Muslim yang bijak dan berjiwa ksatria daripada kota suci itu jatuh ketangan para baron Eropa yang hanya mengejar kekayaan pribadi “

3.Bulan Juli 1192, sepasukan Muslim menggerebek 12 tenda prajurit Kristian, termasuk tenda kerajaan Raja Richard I, di luar benteng Jaffa. Richard yang terusik segera bangun dan bersiap bertempur. Pasukannya kalah Jumlah, 1:4. Tak peduli, Richard berjalan kaki mengikuti pasukannya menyongsong musuh.
Salahuddin yang melihatnya, bergumam kepada al-Malik al-Adil saudaranya ,”Bagaimana mungkin seorang Raja berjalan Kaki bersama prajuritnya? Pergilah, Ambil dua Kuda Arab ini dan berikan padanya. Katakan padanya, aku yang mengirimkan untuknya. Seorang laki-laki sehebat dia tidak seharusnya berada di tempat seperti ini dengan berjalan kaki.”

Fragmen diatas dicatat sejarawan Kristen dan Muslim sebagai salah satu pencapaian tertinggi Salahuddin sebagai seorang Ksatria.


4. Suatu hari, Richard sakit keras. Mendengar kabar itu, Shalahuddin mengirimkan dokter terbaiknya untuk mengobati Richard. Kapan lagi kita bisa mendapatkan pemimpin kaum muslim yang memiliki akhlak seperti Salahuddin?


5. Ada juga cerita mengenai Richard yang memasuki Yerusalem dengan menyamar dan makan malam bersama Saladin : mereka benar-benar saling bersikap ramah. Dalam rangkaian perbincangan, Richard bertanya kepada Sultan tentang bagaimana pandangannya mengenai Raja Inggris. Saladin menjawab bahwa Richard lebih mengunggulinya dalam sifat keberaniannya sebagai seorang ksatria, tapi kadang-kadang dia cenderung menyia-nyiakan sifatnya ini dengan terlalu gegabah dalam pertempuran. Sedangkan menurutnya Richard, Saladin terlalu moderat dalam memperkuat nilai-nilai keksatriaan, bahkan dalam pertempuran


6. Ketika ada salah satu panglima perang saladin memberontak, Richard membunuhnya dan menyerahkan kepalanya pada saladin serta berkata, “Aku tidak ingin orang ini mengacaukan “permainan” kecil kita”. Dan keesokan harinya mereka bertempur sengit.


7. Pernah dalam suatu pertempuran, Richard melihat bahwa pedang saladin tumpul dan dia menghentikan perang hari itu untuk memberikan kesempatan agar saladin mengasahnya

8. Orang Eropa pada awalnya menyebut orang Muslim sebagai Barbarian, tetapi akibat kenalan yang intensif dari perang salib, Lambat laun mereka menyadari bahawa yang barbar sesungguhnya adalah mereka. Jika ditilik dari tingginya peradaban budaya dan ilmu kaum muslimin saat itu.



9. 4 Maret 1193 di Damaskus, Salahuddin meninggal dunia di Damaskus. Para pengurus jenazahnya sempat terperangah karena ternyata Salahuddin tak memiliki harta. Ia hanya mempunyai selembar kain kafan lusuh yang selalu dibawanya setiap perjalanan dan uang senilai 66 Dirham Nasirian (mata uang suriah waktu itu) di dalam kotak besinya. Untuk mengurus penguburan Panglima alim tersebut, mereka harus berhutang terlebih dahulu.

No comments:

Post a Comment